CV. MENARA RIAU

PENERBIT CV. MENARA RIAU |PENDIRI|Sam Abednego Simbolon|PENASEHAT AHLI| M.T.Simbolon, Jhonny Hanny Tompunu,S.Th, M.Pd.K | PEMBINA | DR(HC).Sofyan,SR, DR(HC).Agen Simbolon | PIMPINAN UMUM |W.J.S | PIMPINAN PERUSAHAAN | Sam Abednego.S. | PIMPINAN REDAKSI | Sam Abednego Simbolon | REDPEL | | SEKRETARIS |Dewi.M.P| PENASEHAT HUKUM | IMMANUEL NDOEN,SH,MA,M.TH | STAF AHLI |Dantes.S.| LITBAG | Erwin.F.N | IT |Bromy Liong Sinaga, Harmen Suhaimi Harahap | DISIGN GRAFIS | H.S.Hrp, Willy Andreas Pasaribu | BIRO PEKANBARU | | BIRO BENGKALIS | Erwin F. Nababan (Kepala), R.L.Tampubolon, j.saragih, Ronal.S (Duri)| BIRO ROHIL | Supardi (Kepala)| BIRO ROHUL | | BIRO KAMPAR | | BIRO SIAK | | BIRO PELALAWAN | | BIRO INHIL |Supeno| BIRO INHU | |

Sabtu, 24 Mei 2014

TIM MEDIS BBKSDA : “GAJAH BETINA ITU MATI AKIBAT TUMOR DAN INVEKSI BERAT YANG DIDERITANYA”



  • GAJAH BETINA MATI AKIBAT SAKIT ATAU KENA RACUN ATAUKAH AKIBAT KELALAIAN PEMERINTAH??? 
  • HUTAN TEMPAT HABITAT GAJAH SUDAH PUNAH, APAKAH GILIRAN SATWA LANGKA GAJAH INI YANG AKAN DIMUSNAHKAN??? 
  • PIHAK BBKSDA RIAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEMATIAN SATWA GAJAH INI.  
Mandau, Menara Riau 

     Setiap makhluk ciptaan Tuhan yang ada di muka Bumi ini memang sudah ditentukan masa hidupnya oleh sang Pencipta, dan tidak seorangpun yang tahu kapan lahir dan matinya. Baik itu Manusia maupun binatang serta tumbuh-tumbuhan. Akan tetapi terkadang kehidupan makhluk hidup tersebut ada juga yang di atur oleh ‘kekuasaan & kekuatan’ oknum manusia yang notabene sama-sama ciptaan Tuhan.  

     Kita lihat saja se-ekor Gajah Betina yang menghembuskan nafas terakhirnya di seputaran kolam pancing KM.6 jalan Rangau Kecamatan Mandau, Bengkalis. Dari olah TKP dari Tim Medis BBKSDA dilapangan mengatakan bahwa Gajah Betina ini mengidap suatu penyakit yang sudah akut dan sudah lama di derita oleh Satwa liar tersebut. Penyakit tumor dan inveksi berat yang diidap gajah betina itu membawa malapetaka bagi kumpulan satwa liar Gajah.  

     Oleh karena sudah tidak dapat menahan rasa sakit yang sudah berkepanjangan dalam tubuhnya, akhirnya Gajah Betina tersebut tergeletak dan terbujur kaku di sekitar kolam pancing pada minggu (11/5) lalu sekitar pukul 19:00 wib. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, gajah betina itu sempat mendapatkan perawatan medis dari Tim Medis BBKSDA Riau, namun pertolongan yang diberikan Tim Medis tidak mampu lagi menambah usia dari satwa liar tersebut.  

     Padahal, sudah berbagai cara dilakukan dan semua kekuatan dikerahkan untuk menolong gajah yang sedang terkapar di tanah itu. Sekitar 40 botol infuse sudah masuk dalam tubuh gajah tersebut agar dapat bertahan hidup. Bahkan tim medis BBKSDA telah membuang semua jaringan tubuh yang mati di sekitar tumor serta telah memberikan serum/obat antibiotic dibagian yang terluka. Namun sepertinya usaha yang dilakukan tim medis tidak membuahkan hasil.  

     Sebelum ditangani oleh tim medis BBKSDA Riau, Gajah Betina itu memang sudah tampak tidak berdaya untuk menahan tubuhnya yang besar dan sesekali jatuh di tanah saat dalam penanganan. Tim medis BBKSDA yang menangani Gajah itu mulai dari pukul 14:00 Wib. Situasi ditemukannya Gajah sakit itu sempat membuat warga sekitar berdatangan untuk melihat keadaan Gajah dan situasi pada saat penanganan medis dilaksanakan oleh tim medis.  

     Dokter hewan yang menangani Gajah Betina pengidap Tumor dan Inveksi berat itu mengatakan, “Kami tim medis berupaya melakukan penyembuhan bagi satwa yang dilindungi Negara ini agar dapat bertahan hidup. Namun penanganan yang kami lakukan bertahap, mengingat kondisi fisik dan penyakit yang di derita gajah ini. Pada dada gajah ini terdapat pembengkakan oleh karena adanya Tumor. Ada kemungkinan Tumor itu tergesek atau terkena ranting ataupun dahan pohon yang mengakibatkan luka didada itu inveksi dan mengeluarkan bau busuk yang mengundang lalat hinggap dan menggerogoti luka tersebut”, papar Anhar Lubis.  

     “Saat ini kami hanya bisa melakukan perawatan terhadap gajah betina ini. Kami tidak melakukan pembedahan terhadap penyakit Tumor yang diidap sang gajah, karena apabila akan dilakukan pembedahan, hal itu perlu persiapan yang matang dan persediaan obat-abatan yang lengkap serta peralatan bedah yang memadai. Selain biaya bedah yang sangat besar, dari segi resiko juga sangat tinggi akan terjadinya kematian terhadap satwa liar ini. Yang kami lakukan ini memang hanyalah tindakan pengobatan tahap awal”, ujar Anhar.  

     “Kita tidak melakukan tindakan pembedahan terhadap gajah betina ini Karena kami sangat kuatir akan jahitan setelah operasi itu nantinya tidak sanggup untuk menahan bobot organ-organ tubuh bagian dalam gajah itu yang cukup berat. Terlebih lagi keadaan gajah yang sudah sangat lemah akibat kurangnya asupan makanan ke tubuhnya membuat badan/tubuh gajah ini tampak kurus”, tambahnya.  

     Ketika awak media ini bertanya dan meminta tanggapan kepada Komunitas Selamatkan Satwa Gajah & Lingkungan (KSSGL) mengenai bertambahnya seekor gajah lagi yang mati dalam wilayah pengawasan BBKSDA, ketua KSSGL Dantes Sianipar mengatakan, “Kenapa tunggu mati dulu gajah baru pihak BBKSDA mengutus tim Medisnya turun kelapangan??? Apakah selama ini tidak pernah dilakukan pengecekan ataupun pemantauan ke lapangan untuk melihat kondisi dari pada gajah-gajah liar itu??? Apakah cukup hanya dilakukan pengobatan awal saja terhadap Gajah yang sudah mengidap penyakit kronis seperti itu???”, tutur Dantes Sianipar baru-baru ini kepada awak media.  

     “Bagaimana bisa seekor Gajah Betina mengidap penyakit yang akut tidak diketahui oleh pihak BBKSDA Prov.Riau sampai selama ini hingga mengakibatkan melayangnya nyawa gajah betina tersebut??? Padahal Rangau KM.6 dan sekitarnya ini kan masih termasuk dalam kawasan pengawasan pihak BBKSDA Riau. Dan bagaimana mungkin seekor gajah liar dapat menderita tumor sampai Inveksi berat seperti itu dengan sendirinya tanpa diketahui penyebab dari asal muasal penyakit tersebut??? Apakah tim medis sudah mendapatkan hasil dari Outopsi yang dilakukan di Laboratorium Sumbar atau Lab.Bogor itu apa belum??? Pihak Tim Media jangan hanya bisa dengan cepat mengambil organ-organ tubuh bagian dari satwa berbelalai itu, tapi harus bisa juga cepat mendapatkan hasil Outopsinya agar diketahui apa penyebab dari adanya Tumor di tubuh Gajah Betina yang sudah mati tersebut”, tegasnya.       *001. 

DOKUMEN PT.ILHAM TONANG ALMANTIQ PERIHAL SK ESDM UNTUK SARANA ALAT ANGKUT BBM DIJADIKAN PENGUSAHA BBM PHIL MENGANGKUT BBM ILEGAL



  • SEKITAR 19 UNIT MOBIL TANGKI WARNA BIRU PUTIH BERTULISKAN PERTAMINA DIDUGA MILIK PHIL ANGKUT BBM SOLAR DARI PEKANBARU DAN DUMAI JELAJAH DURI SEKITARNYA. 
  • ARMADA BERTULISKAN PERTAMINA JADI ANDALAN BAGI PARA PENGUSAHA BBM  ILEGAL UNTUK MENGELABUHI. 
  • SETIAP MOBIL DIDUGA MEMBAWA APARAT UNTUK MENGAWAL PERJALANAN BBM AMAN SAMPAI TUJUAN. 
  • LSM PENJARA & LSM KIPPPAAN RI SURATI KEMENTRIAN & PERTANYAKAN PERIHAL SK MENTRI ESDM YANG DITUJUKAN KE PT.ITA YANG DIDUGA DIMANFAATKAN OLEH PHIL.  
     Mandau, Menara Riau     

     Peredaran dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) belakangan ini sangat rentan dengan yang namanya “KENCING” di beberapa tempat yang tersebar mulai dari kota Dumai sampai Pekanbaru Provinsi Riau. Padahal, BBM tersebut banyak yang  sedang menantikannya di SPBU-SPBU yang ada di sepanjang jalur lintas itu. Namun kegiatan seperti itu kayaknya sudah menjadi kebiasaan dan sepertinya tidak ada ketegasan untuk menindak & memberikan sangsi dari pihak instansi terkait dalam hal itu kepada pengusaha yang menyalahi aturan.  

     Sedangkan untuk armada yang dipakai untuk mengangkut BBM jenis Solar dari Depot maupun dari tempat para Mafia masih memakai truk tangki warna biru putih yang berkapasitas 5.000 liter, 10.000 liter dan 20.000 liter berlogo &  bertuliskan PERTAMINA. Ketika dikonfirmasi awak media perihal hal tersebut Faisal mengatakan, “Hal itu menandakan bahwa mereka rekanan dari Pertamina yang telah disetujui dan memiliki dokumen resmi  dan lengkap disaat mengngkut BBM Solar dari depot”, ucap Faisal selaku Sales Executive Industry & Marine (SEIM) Riau (Depot Pertamina Dumai) via Hp beberapa waktu lalu kepada awak media.  

     Dan yang bisa mengangkut BBM dari depot Pertamina harus melalui PT.ELNUSA selaku Agen Tunggal dari Pihak Pertamina. Apabila tidak ada persetujuan atau rekomendasi dari PT.Elnusa, Perusahaan-perusahaan yang lainnya itu tidak boleh mengambil & mengangkut BBM dari depot. Karena Perusahaan tersebut tidak terdaftar sebagai rekanan/agen dari PT.Elnusa”, tambah Faisal lagi.  

     Akan tetapi kenyataannya di lapangan berbeda dengan yang diucapkan oleh Faisal. Di duga selama ini masih ada perusahaan yang tidak mengikutsertakan dokumen dari Pertamina maupun dari pihak PT.Elnusa di saat mengangkut BBM Solar. Dan terkadang armada tangki bertuliskan Pertamina itu hanya membawa surat jalan dari Perusahaannya sendiri ataupun dari Perusahaan di luar dari PT.Pertamina & PT.Elnusa.  

     Salah satu armada dengan nopol BM 9464 DE yang baru-baru ini mengangkut BBM Solar dari Pekanbaru melintas kencang di kota Duri menuju ke arah Kulim. Diketahui armada tangki BBM yang berlogo & bertuliskan Pertamina itu milik seorang pengusaha Dumai bernama PHIL. Ketika dikonfirmasi perihal armada yang melaju di seputaran kota Duri pada hari Kamis malam (22/5) yang juga termasuk dalam daftar unit yang mendapatkan izin/SK dari pihak Mentri ESDM tersebut, sang Pengusaha PHIL malah menantang awak media dengan menyuruh mengejar dan menangkap armada tersebut. “KEJAR AJA BOS! TRUS TANGKAP”, ucap PHIL via sms.  

     Dari jawaban sang Pengusaha, sepertinya sudah KEBAL HUKUM dan diduga sudah “BERMAIN” dengan pihak Pertamina. Pasalnya, ketika awak media mengatakan akan mempertanyakan & menyurati pihak Kementrian ESDM persoalan adanya SK dari Mentri ESDM dan tentang pendistribusian BBM Solar  yang di duga tidak tepat sasaran itu, Sang Pengusaha, PHIL Cuek/tidak memberi tanggapan hanya mengatakan, “SiiiP”.   

     Untuk memperjelas persoalan SK Mentri tersebut, awak media coba konfirmasi kebagian Sales Executive Industry & Marine Riau, Bapak ANDITA mengatakan, “Maaf, Saya terikat aturan Perusahaan. Silahkan hubungi Humas Pertamina di Medan”, ucapnya.  

     Sampai berita ini diturunkan, sudah sangat banyak BBM jenis Solar diduga tidak tepat sasaran dalam pendistribusiannya dan diselewengkan ke Perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Riau. Contohnya di daerah Duri Kec.Mandau, masih banyak Perusahaan mengambil kesempatan untuk mengisi BBM jenis Solar dalam mengoperasikan armada (mobil) nya. Mobil Operasional perusahaan-perusahaan tersebut mengisi BBM di SPBU-SPBU yang ada di Kec.Mandau dan Kec.Pinggir Kab.Bengkalis Prov.Riau ini.  

     Dan pihak SPBU yang ada di dua (2) Kecamatan ini pun terindikasi ikut serta dalam menghabiskan/menyelewengkan BBM jenis Solar subsidi yang notabene milik masyarakat. Padahal, di setiap SPBU sudah ada Himbauan dari Pihak Pertamina dan dari pihak Kepolisian agar tidak mengisi BBM Subsidi ke Armada Perusahaan dan ke Jerigen-jerigen ataupun Along-along. Tapi sepertinya pihak SPBU sudah tidak menganggap lagi himbauan dari pihak berwajib dan dari pihak yang bertanggung jawab atas pendistribusian BBM tersebut.  

     Kejadian seperti itu sudah sangat lama terjadi dan sepertinya pihak terkait dalam masalah itu belum ada bertindak dan memberikan sangsi tegas kepada Oknum yang melakukan tindakan penyelewengan BBM jenis Solar tersebut. Pihak SPBU yang ada pun semakin merajalela menjual BBM yang ada di SPBU tanpa mengindahkan peraturan dan Undang-undang Migas. Ada apa???       *001.   

PERW.RIAU MEDIA SUARA NASIONAL TERUS JALIN SILAHTURAHMI YANG BAIK DENGAN ASSISTEN GUBERNUR RIAU SYAMSURIZAL



  • BEBERAPA MEDIA DAN KETUA LSM PENJARA PROV.RIAU VERSI KUJANG DI SAMBUT BAIK OLEH BAPAK SYAMSURIZAL. 
  • SYAMSURIZAL BERHARAP DAPAT MEMBANGUN KERJA SAMA YANG BAIK DENGAN MEDIA DAN LSM. 


Pekanbaru, Menara Riau    

     Pertemuan media dan LSM di ruang kerja Assisten Gubernur Riau Syamsurizal berjalan dengan baik dan alot. Jadwal Pertemuan kala itu sudah yang ke tiga kalinya dihadiri oleh media SN dan Lsm Penjara. Agenda perjumpaan Media dan LSM saat itu hanya untuk Silahturahmi dengan Syamsurizal yang juga mantan Bupati Bengkalis selama 2 Periode dari Tahun 2000 – 2010.  

     Dalam perbincangan di ruang kerjanya, keadaan Syamsurizal tampak sedikit kelelahan. Selain factor usia yang sudah masuk dalam usia pensiun itu, factor tanggung jawab pekerjaan yang diemban beliau turut menambah fisik seorang Assisten Gubernur itu terlihat sudah kurang tenaga dalam menjalankan tugas. Hal itu tidak dapat dipungkiri lagi, karena Beliau termasuk Pegawai yang paling lama bertugas di kantor Pemerintah Prov.Riau ini.  

     “Saya memang banyak tugas selama ini, tapi saya tetap saja melaksanakannya dengan tanggung jawab yang tinggi serta berusaha menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Dan terkadang untuk makan saja tidak sempat karena memikirkan tugas & tanggung jawab tersebut. Walaupun demikian, saya tetap bersyukur masih diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Tuhan hingga saat ini”, ujarnya.  

     Perjalanan yang menempuh jarak berkisar 130 km antara Kota Duri ke  Pekanbaru tetap ditempuh oleh beberapa Media dan LSM Penjara untuk bertemu Pak Syamsurizal dan membicarakan sedikit informasi tentang suatu permasalahan di salah satu daerah di wilayah Kabupaten Bengkalis yaitu Pulau Rupat. Selain Silahturahmi dengan ‘Bang Syam’ – (Panggilan akrab-red) awak Media SN dan Ketua LSM Penjara menyempatkan untuk konfirmasi tentang polemic di P.Rupat yang hingga kini belum terlihat titik terangnya.   

     Dengan data yang ada dan dibawa oleh Ka.Perw.Riau Media Suara Nasional & Tim ke ruangan Ass.Gubernur itu semakin menambah kemeriahan pertemuan hari itu. Disamping itu, suasana tetap dalam keadaan aman, tenang, tertib dan penuh persaudaraan. Walau se-sekali awak media bertanya perihal yang terjadi di Pulau Rupat sekitar tahun 2000-an lalu semasa Syam surizal menjabat sebagai Bupati Bengkalis.   

     Assisten Gubernur Syamsurizal masih cepat tanggap terhadap laporan-laporan yang masuk di atas mejanya menyangkut hal pelanggaran peraturan/UU dan persoalan yang bersangkutan dengan Pemerintahan. Hal itu dibuktikan beliau di saat pertemuan awak Media SN dan LSM Penjara pada Kamis (22/5) langsung di ruangan kerjanya di Kantor Gubernur Riau.  

     Pertemuan kala itu berlangsung dengan alot selama 2 jam tanpa ada kendala, melainkan mencapai suatu kesepakatan untuk menindaklanjuti permasalahan yang dilaporkan kepada beliau. Hal itu membuat tali silahturahmi antara pihak media & LSM dengan pihak pemerintah semakin terjalin. Dan diharapkan untuk kedepannya selalu tercipta hubungan yang baik dan dapat menjadi mitra bagi para awak media dan LSM demi tercapainya tujuan UU tentang keterbukaan Publik.       *001.     

Sabtu, 17 Mei 2014

PERLOMBAAN MENEMPEL POLA KAIN PERCA KOLABORASI ANTARA ANAK DENGAN ORANG TUA MURID SEMARAK & MERIAH



  • KEGIATAN DIIKUTI SELURUH TK SE-KEC.MANDAU. 
  • TK PERTIWI UNGGUL & RAIH JUARA 1, 2 DAN 3. 
  • WALAU SEMPAT DIPROTES PESERTA TK LAIN, AKHIRNYA JURI MENYATAKAN TK PERTIWI PANTAS MERAIH JUARA-JUARA TERSEBUT.  

Mandau, Menara Riau    

     Menjelang akhir ajaran lama, Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK) Kecamatan Mandau banyak menyelenggarakan kegiatan bagi para murid. Kegiatan itu dibuat untuk menambah daya kreatifitas anak murid sejak dini di dalam segala 
bidang. Dan kali ini pihak IGTK mengadakan kegiatan yang melibatkan orang tua murid untuk menambah semaraknya acara mengisi pola kain perca itu.  

     Kolaborasi antara anak murid dengan orang tua ini dilaksanakan untuk menambah erat hubungan si anak dengan orang tuanya dan dapat bekerja sama dalam melakukan suatu pekerjaan. Hal itu juga dirancang oleh Pihak IGTK dengan maksud agar para orang tua juga merasakan betapa besar jerih payah dan tingkat kesusahan yang dihadapi oleh para murid selama ini ketika mengikuti suatu perlombaan. Serta, agar orang tua juga dapat memberikan sesuatu yang berharga bagi anak-anaknya yaitu support/dukungan ketika menghadapi perlombaan dan memberikan kata-kata pujian disaat sang anak menyelesaikan perlombaan.  

     Kegiatan Lomba mengisi Pola dari bahan perca kain itu terlaksana dengan baik dan alot bahkan sukses berkat kerja sama antara para murid dan orang tuanya masing-masing serta para panitia lomba dengan pengurus IGTK itu sendiri. Perlombaan Mengisi Pola tersebut diadakan di lapangan/Taman Angsana Simpang Rangau (Depan Pasar Ramadhan Duri) mulai pukul 08:00 wib sampai selesai. Acara lomba diikuti oleh seluruh TK Se-Kec.Mandau yang berkisar 3000 anak ditambah orang tua murid.  

     Di dalam mengikuti perlombaan itu, 

 KET Gmbr Atas : Caroline (Juara I), Nadya & Betrand. Tengah : Orang Tua (Mama) Caroline Sedang menunjukkan 
Gambar Setelah Selesai Ditempel.  Bawah : Kantor Sekolah TK Pertiwi.  

masing-masing peserta diharapkan membawa kain perca yang sudah digunting dari rumah dengan ukuran 1x1 cm  menurut aturan yang ditetapkan pihak IGTK & Juri perlombaan. Peralatan yang lainnya juga harus dibawa oleh masing-masing peserta lomba seperti lem, kain, gunting dan yang lainnya. Waktu yang disediakan oleh panitia perlombaan bagi seluruh peserta lomba selama 3 jam. Sedangkan Pola gambarnya disediakan oleh Panitia perlombaan.  

     Panitia lomba mengisi pola kain perca telah memberikan suatu criteria dalam penilaian/menilai hasil yang akan dihasilkan oleh setiap peserta lomba. Adapun criteria penilaian yang ditetapkan panitia & para Juri bertumpu/berpatokan pada daya Kreativitas, warna gambar, kerapian dan kebersihan gambar yang dibuat/ditempel. Dan untuk para Juara nya pihak panitia, Juri dan Pengurus IGTK telah menyepakati hanya mengambil Juara 1 sampai 10 saja ditambah dengan Juara Favorit dari setiap TK yang mengikuti lomba.  

     Peserta yang berjumlah ribuan itu berasal dari 47 TK Se-Kec.Mandau yang bertujuan untuk mendapatkan gelar yang terbaik, salah satunya Sekolah TK Pertiwi yang berada di komplek Kantor Kecamatan Mandau Duri. “TK Pertiwi mengutus sekitar 17 orang anak didiknya untuk mengikuti perlombaan. TK Pertiwi sangat optimis akan menjadi yang terbaik di dalam perlombaan kali ini. Karena anak-anak kami sudah berlatih secara terus menerus baik di sekolah maupun di rumah dengan bimbingan para Guru dan orang tuanya masing-masing tentunya”, ujar Kepala Sekolah TK Pertiwi Gusmayenti. S.Pd. 
     Selama berlangsungnya kegiatan menempel pola kain perca di Taman Angsana Simpang jalan Rangau tampak semarak dan seru. Situasi taman pun tampak aman terkendali tanpa gangguan walaupun taman Angsana sangat padat dengan para peserta lomba dan para pedagang yang ambil kesempatan untuk menjajakan barang dagangannya.  

     Situasi aman yang tercipta selama perlombaan membuat para peserta lomba dengan cepat menyelesaikan pekerjaan menempel kain perca di atas pola gambar yang diberikan panitia kepada masing-masing peserta lomba. Dan dalam situasi  yang aman itu jugalah panitia lomba mengumumkan pemenang pertama (1) sampai ke sepuluh (10) dari acara perlombaan mengisi pola kain perca yang berkolaborasi antara anak dengan orang tua serta pemenang/Juara Favoritnya.  

     Dari seleksi yang cukup melelahkan bagi para Juri & memakan waktu tidak terlalu lama, para Juri akhirnya mendapatkan serta memutuskan dan mengumumkan para Juara dari perlombaan tersebut. Untuk Juara 1, 2 & 3 di raih oleh SEKOLAH TK PERTIWI atas nama Caroline Tiffany Sania.S. (Juara 1), Nadya (Juara 2) & Betrand (Juara 3). Dan untuk juara/pemenang ke 4,5 & 6 ditempati oleh TK Cendana (Juara 4), TK Aisyah I (Juara 5), & TK Kanaan (Juara 6).  

     Sedangkan TK Al Izha, TK Al Khodijah dan TK Asoka Tegal Sari meraih peringkat 7, 8 & 9. Dan untuk peringkat ke sepuluh di raih oleh TK Al-Kautsar. Walaupun telah di dapat dan diumumkan panitia para pemenang lombanya melalui penyeleksian yang ketat oleh para Juri yang ditunjuk pihak IGTK Kec.Mandau, beberapa Sekolah TK tetap tidak terima dan protes atas keunggulan Sekolah TK Pertiwi yang meraih Juara 1, 2 & Juara 3. Protes itu dilayangkan kepada para Juri dan Panitia perlombaan yang ditujukan hanya untuk sekolah TK Pertiwi. “Kenapa Sekolah TK Pertiwi saja yang selalu menang setiap ada perlombaan???Ada apa ini???”, demikianlah kata-kat protes yang dilontarkan beberapa Guru & peserta lomba, ungkap Juri mengikuti ucapan para peserta lomba yang protes.  

     Walaupun harus melalui tantangan yakni ‘Protes’ dari beberapa sekolah TK yang lainnya itu, pihak panitia dan para Juri tetap teguh pendirian atas keputusan yang telah diambil bersama. Dan keputusan itu pun sudah melalui prosedur yang ada, yaitu menyeleksi dan melihat gambar yang sesuai dengan criteria penilaian lomba seperti tingkat kreatifitas, warna gambar, kerapian & kebersihan gambarnya. Kesemua criteria itu kita temui pada gambar dari Sekolah TK Pertiwi dan sekolah TK-sekolah TK yang mendapatkan Juara. Menurut hemat kami, TK Pertiwi pantas mendapatkan Juara dan yang terbaik”, tambah Juri lomba.   

     Berkat kegigihan para Guru dan orang tua murid sekolah TK Pertiwi membawa anak-anak mereka dapat menunjukkan suatu prestasi yang patut diacungkan jempol dan pantas mendapatkan pujian. Semoga untuk kedepannya anak-anak Sekolah TK Pertiwi semakin maju dan semakin banyak mengukir prestasi dan memberikan nama baik bagi sekolah serta membawa nama harum Sekolah TK Pertiwi kemana pun anak-anak ini akan melanjutkan sekolahnya”, ujar para Guru. 
*001.