- DIDUGA DANA BAGI-BAGI TERSEBUT HASIL DARI POTONGAN SEBESAR 10% DAN DANA SPK PROYEK PL KECAMATAN MANDAU.
- BANYAK WARTAWAN LAIN YANG TIDAK KEBAGIAN PICU AMARAH.
- DIDUGA PEMBAGIAN UANG 1 JUTA TIDAK MERATA DAN ADA UNSURE PILIH KASIH.
Mandau, Menara
Riau
Persoalan uang memang sangat sensitive sekali diseluruh kalangan,
terlebih lagi di kalangan aparatur pemerintahan dan aparat Negara ini. Kali ini
persoalan tersebut nyangkut di wilayah Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
Persoalan itu menyangkut bagi-bagi uang sebesar 1 juta kepada Wartawan yang ada
di Kec.Mandau. Hal itu terjadi dan berawal dari suatu program yang dimiliki
oleh orang nomor satu (1) di Kec.Mandau ini.
Proyek yang
dimotori oleh Camat Mandau H.Hasan Basri terhadap para kuli tinta di Kecamatan
Mandau ini menuai banyak pertanyaan. Bukan hanya sekedar pertanyaan yang sedang
berkembang saat ini dilapangan, melainkan suatu asumsi dan rencana yang mungkin
tidak diinginkan terjadi. Pasalnya, proyek yang direncanakan oleh Camat Mandau
itu terkesan pilih kasih dan ada unsure pemecah belah antar para wartawan yang
ada di Kota Duri Kec.Mandau ini.
Awalnya, Camat
Mandau bermaksud untuk memberikan sesuatu hal yang berguna kepada para awak
media yang ada untuk menambah income dan kesejahteraan para wartawan, namun
pada saat program proyek pertanian tersebut baru saja dimulai sudah banyak
menuai hal-hal yang negative dilingkungan wartawan itu sendiri.
Pasalnya, sebagian
besar para wartawan yang ada di Kota Duri Kecamatan Mandau ini banyak yang
tidak kebagian uang 1 juta yang dimaksud. Keberadaan uang 1 juta yang
dibagi-bagi Camat Mandau itu diperuntukkan untuk modal penanaman ‘JAHE MERAH’ ataupun
‘JAHE GAJAH’, yang diuraikan Rp.350.000,- untuk Pembelian bibit Jahe dan
Rp.100.000,- untuk iuran (uang pangkal) koperasi. Karena proyek pertanian yang
dicanangkan Camat Mandau itu harus dikelola oleh Koperasi.
Dan untuk dapat
menjadi anggota koperasi yang ditentukan, setiap awak media/ wartawan wajib
menyetor Rp.100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) kepada ketua Koperasi yang telah
dipilih oleh sebagian wartawan saja. Dan dana 1 juta dari Camat Mandau itu pun
dibagi-bagikan melalui ketua, wakil ketua dan bendahara koperasi tersebut
kepada wartawan yang sudah terdaftar di pertemuan pertama. Namun, ada juga
wartawan yang hadir di dalam pertemuan pertama itu hadir tidak kebagian uang
untuk modal pembelian Jahe Merah, malah tersingkir dan menuai kekecewaan.
Diduga pembagian
uang 1 juta itu ada unsure pilih bulu/pilih kasihnya. Yang dianggap teman dekat
atau kerabat dekat para pengurus yang telah terpilih, itu lah yang mendapatkan
anggaran Dan dana yang terkucur itu pun hingga saat ini menjadi suatu Polemik
yang belum terpecahkan.
Pasalnya, sebagian
besar wartawan mempertanyakan dari mana datangnya anggaran sekitar
Rp.40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah) yang dibagi-bagikan Camat Mandau
H.Hasan Basri melalui pengurus Koperasi itu kepada 40 orang wartawan di rencana
awal Camat Mandau??? “Dan kenapa hanya sebagian wartawan saja yang mendapatkan
anggaran untuk pembibitan Jahe Merah itu??? Ada apa dengan Camat Mandau dan
Pengurus Koperasi tersebut???”.
Ada dugaan
sementara perihal anggaran yang dibagi-bagi itu datangnya dari potongan sekitar
10% Proyek PL dan uang ADM untuk SPK Proyek PL di Kecamatan Mandau
Kab.Bengkalis. Karena, proyek PL dikec.Mandau ini sudah habis dikerjakan
semuanya oleh para Kontraktor/ Pemborong yang langsung ditunjuk oleh Camat
Mandau. Dan konon diduga kabarnya, apabila para kontraktor tidak membayar Rp. 1
juta kepada Camat Mandau, SPK Proyek PL yang diberikan kepadanya tersebut tidak
akan di tanda tangani. Dan ada kemungkinan akan dialihkan kepada Kontraktor yang
mau membayar adm, seperti yang sunter terdengar selama ini.
Alhasil, bagi-bagi
uang untuk penanaman bibit JAHE MERAH & JAHE GAJAH itu pun menjadi masalah
yang terpendam, khususnya di hati para wartawan yang tidak kebagian jatah akan
tetapi yang sewaktu-waktu dapat meledak dan menghasilkan ledakan yang sangat
dasyat. Hal itu dapat terjadi karena Pemimpin yang memiliki Program/ rencana
yang baik pada awalnya itu tidak mampu menjalankan & menghandle proyek
tersebut, malahan diberikan kepada orang-orang yang belum dapat bertanggung
jawab atas apa yang dikerjakannya.
Hingga saat ini,
sebagian besar wartawan yang ada di Kota Duri masih tetap dikucilkan dan
disingkirkan oleh Camat Mandau dan Pengurus Koperasi yang diberi tanggung jawab
Oleh Camat Mandau untuk membagi-bagikan uang sebesar 1 Juta itu. Dan hal itu
masih menjadi Polemik yang memanas di Kota Duri saat ini. “Apakah memang begitu
rencana Camat Mandau pada awal munculnya ide, niat dan program pembibitan Jahe
Merah itu??? Apakah memang ada unsure pilih kasih/bulu dalam pembagian uang 1
Juta itu??? Atau ada unsure Politik yang terselubung di dalam Program Camat
Mandau tersebut???? *SN/ 001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar