- ACARA DIMERIAHKAN OLEH PERMAINAN DRUM BAND DAN OLAH RAGA BELA DIRI DARI PARA SISWA/I.
- PERGURUAN KARATE DOJO KEMBALI MEMBUKA PENERIMAAN MURID BARU.
Mandau, Menara Riau
Acara perpisahan
murid-murid Pesantren Nahdatul Islam (NI) terlihat sangat ramai. Selain dari
para murid yang hadir, acara tersebut juga dihadiri oleh orang tua murid
ditambah lagi dengan kehadiran/keberadaan para guru pesantren nahdatul islam yang didesa harapan
baru menambah meriahnya acara perpisahan.
Banyak penampilan atau keahlian dari para
siswa-siswi yang dipersembahkan/diperagakan dalam acara perpisahan kalii ini.
Diantara penampilan itu ialah menampilkan Drum Band, membaca puisi dan
menampilkan tarian melayu hasil kerja keras dalam latihan para anak murid
Pesantren Nahdatul Islam. Dan tidak ketinggalan anak-anak yang menamakan
dirinya ‘Murid Karate’ dalam unjuk kebolehan di hadapan para guru, orang tua
murid dan para teman-teman mereka semuanya. Mereka memperagakan seni bela diri karate.
Seni bela diri memang diperlukan, terlebih
lagi dalam keadaan yang serba serbi saat ini. Karena hal bela diri itu sangat
penting bagi anak-anak sebagai generasi
bangsa terlebih lagi pada saat membela kebenaran dan sebagai jaga diri
agar terhindar dari orang-orang yang akan berbuat semena-mena terhadap diri
anak-anak itu. Sebagai ketua pengurus karate dojo di pesantren nahdatul islam,
budi purnomo S.Sos menyampaikan bahwa pada tahun ajaran baru ini
perguruannya siap menerima murid
baru.
“Bagi yang berminat belajar ilmu bela diri
Karate, silahkan datang dan mendaftarkan dirinya kepada saya, dan pendaftaran
tanpa di pungut biaya”,ucap budi purnomo S.Sos dalam sambutannya dalam acara
perpisahan siswa-siswi Pesantren NI.
Para guru selama ini mencoba semaksimal
mungkin untuk memberikan ilmu pendidikan yang terbaik kepada para anak didik
sebagai bekal dan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang lebih baik dan
dapat dibanggakan oleh semua pihak. Dalam kesempatan terakhir disekolah
tersebut, para murid mencoba untuk mengucapkan rasa terima kasih mereka dan
rasa bangga mereka terhadap para Guru
yang telah membimbing, mengajar, mendidik, memberikan hal-hal baru & baik
serta mendisiplinkan mereka selama dalam masa pendidikan di Pesantren NI hingga
selesainya saat ini.
Dan diakhir dari acara perpisahan murid-murid
Pesantren Nahdatul Islam, seluruh panitia, mulai dari Ketua (Nurfitriandi SE),
Sekretaris (Mulia, SP), Bendahara (Salma,Br.Harahap,S.Pd)
sampai ke Pengurus Yayasan Pesantren NI yang mana selaku Ketua Yayasan Kamaruddin,
Sekretaris Taris Budi Purnomo.S Sos I, Bendahara Taufik Amsari, serta Pimpinan
Pondok Pesantren Nahdahtul Islam Drs. Sumardi, bersalam-salaman sambil saling
mengucapkan ‘maaf’ diikuti tetesan air mata ketika para murid datang kehadapan
para Guru. Situasi saat itu sungguh sangat penuh dengan keharuan. (*001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar