CV. MENARA RIAU

PENERBIT CV. MENARA RIAU |PENDIRI|Sam Abednego Simbolon|PENASEHAT AHLI| M.T.Simbolon, Jhonny Hanny Tompunu,S.Th, M.Pd.K | PEMBINA | DR(HC).Sofyan,SR, DR(HC).Agen Simbolon | PIMPINAN UMUM |W.J.S | PIMPINAN PERUSAHAAN | Sam Abednego.S. | PIMPINAN REDAKSI | Sam Abednego Simbolon | REDPEL | | SEKRETARIS |Dewi.M.P| PENASEHAT HUKUM | IMMANUEL NDOEN,SH,MA,M.TH | STAF AHLI |Dantes.S.| LITBAG | Erwin.F.N | IT |Bromy Liong Sinaga, Harmen Suhaimi Harahap | DISIGN GRAFIS | H.S.Hrp, Willy Andreas Pasaribu | BIRO PEKANBARU | | BIRO BENGKALIS | Erwin F. Nababan (Kepala), R.L.Tampubolon, j.saragih, Ronal.S (Duri)| BIRO ROHIL | Supardi (Kepala)| BIRO ROHUL | | BIRO KAMPAR | | BIRO SIAK | | BIRO PELALAWAN | | BIRO INHIL |Supeno| BIRO INHU | |

Selasa, 17 Juni 2014

WARGA MERUGI AKIBAT AROMA LIMBAH TERNAK AYAM



  • Limbah Ternak PT.GUP Timbulkan Polusi Udara. 

Pinggir- Menara Riau 

     Lokasi perternakan ayam potong milik PT.Gemilang Ungas Prima yang bertempat di Kelurahan Balai Raja, Pinggir, timbulkan aroma bau yang tidak sehat. Serta menimbulkan polusi udara yang sangat menggangu masyarakat disekitar peternakan. 

   
  Bau yang berasal dari kotoran ayam merupakan unsur nitrogen dan sulfida, dan selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia, nitrit dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan serta iritasi mata pada manusia.

     Seperti pantauan awak media Rabu sore(11/6), aroma yang ditimbulkan oleh perusahaan ternak ayam tersebut sangatlah bau sekali. Ida, salah seorang warga di sekitar peternakan PT.GUP, yang kegiatan  kesehariannya berjualan di samping SPBU Balai Raja, kepada awak media mengatakan kekesalannya terhadap aroma bau limbah kotoran ternak ayam potong milik PT.GUP. "Tiap harilah kami menghirup bau kotoran ayam ini, lalat pun bang semakin banyak. Para pembeli yang hendak istirahat me-ngopi atau sarapan disini pun semakin sepi", terang Ida.

     Rahman Danil, mandor peternakan ayam potong PT.GUP, kitika ditemui di kediamannya, (11/6), mengatakan, usaha ini merupakan kerja sama perusahan dengan pemilik lahan, pak Komaruddin. Dalam hal bau limbah kotor ternak ayam, lebih bau lagi limbah dari PKS. Dan pengelolaan limbah kita, cukup kita kumpulkan lalu di masukan dalam karung kemudian kita jual kepada warga di seputaran sini juga, dengan harga yang lebih murah Rp.12.000,/karungnya.

     Katanya kemudian, masyarakat tidak pernah ada yang komplain kepada kita. Kandang kita ada 11 unit kandang besar yang masing-masing berisi 4 ribu ekor ayam. Yang jelas kita selalu bermitra kepada masyarakat sekitar
Lingkungan peternakan”, ungkapnya. 

     Sementara Kepala UPTD Pertanian dan Perternakan Kecamatan Pinggir, Ismedtinol, ketika di konfirmasi terkait perternakan PT.GUP, mengatakan, sama sekali pihak kita tidak mengetahuinya dan tidak ada laporan kepada kita. Dan wajiblah pihak perusahan perternakan melapor ke pihak kecamatan, terang Ismedtinol.    *–efn/001-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar