- SELANG POMPA BBM JENIS PREMIUM DITINGGALKAN BEGITU SAJA DALAM KEADAAN METERAN BERJALAN DI MOBIL KONSUMEN.
- KARYAWAN DINASEHATI KONSUMEN MALAH MARAH-MARAH KEPADA KONSUMEN.
- SPBU PALAS BELUM LAYAK MENDAPAT LOGO ‘JEMPOL – PASTI PAS’, PIHAK PERTAMINA PERLU TINJAU ULANG.
Sangat disayangkan prilaku yang kurang sopan yang di lakukan oleh salah satu karyawati SPBU 14-282-686 Palas yang bernama SANTI terhadap salah seorang Konsumen yang sedang mengisi BBM jenis Premium di SPBU tersebut. Sore itu situasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak terlalu sibuk. Saat itulah sebuah mobil Minibus merk Mitsubishi masuk dan mengisi BBM jenis Premium di Pompa sebelah ujung dekat kantor SPBU itu.
Tanpa banyak basa-basi sang pemilik mobil
langsung meminta sang karyawati itu mengisi BBM jenis Premium ke dalam Tangki
mobil miliknya, akan tetapi pemilik mobil tersebut meminta agar sang karyawati
mengisi BBM Premium itu dengan cara manual atau tanpa menekan tombol otomatis
(Computer yang telah di setting) yang ada di Pompa tersebut, Mendengar hal
seperti itu, sang Karyawati kebingungan dan seakan tidak mengerti apa yang
dimintakan oleh sipemilik mobil.
Setelah sang Karyawati mengarahkan corong
pompa ke dalam lubang tangki mobil dan menekan alat dipompa itu agar BBM jenis
Premium keluar dan masuk kedalam Tangki mobil, sang Karyawati yang bernama
SANTI itupun langsung pergi meninggalkan mobil Mitsubishi milik Konsumen dalam
keadaan pompa sedang berjalan. Sang Karyawati berjalan menuju ke pompa yang
lain dan mengisi BBM ke mobil yang lainnya sambil berkata kepada rekan
kerjanya, “abanglah disitu, malas aku mengisi di mobil itu, banyak kali
permintaannya”
Dengan seksama pemilik mobil memperhatikan
meteran di pompa BBM yang sedang berjalan dan yang telah ditinggalkan sang
karyawti SPBU itu agar tidak melebihi dari target yang telah dibayarkan ke
pihak SPBU. Namun, sampai meteran di Pompa sudah lebih dari yang dibayar, sang
karyawati bernama SANTI itu pun tidak datang ke mobil Mitsubishi dan mematikan
selang pompa BBM yang masih berada di lubang Tangki mobil konsumen tersebut. Alhasil,
angka yang ditunjukkan di meteran pompa itupun kelebihan sebesar Empat Ribu
Rupiah (Rp.4.000,-) dari Rp.200.000,- yang telah dibayarkan ke sang
karyawati.
Oleh karena kesal tidak dilayani dengan
baik oleh sang Karyawati SPBU, Pemilik mobilpun langsung bertanya kepada sang
karyawati dengan sedikit kesal, “Anda niat kerja apa gak sih??? Kenapa anda
pergi meninggalkan pompa BBM yang sedang berjalan di lubang tangki mobil
saya??? Saya akan laporkan anda ke Pengawas/manager SPBU ini”, ucap pemilik
mobil.
Ucapan pemilik mobil itu tidak membuat
ciut nyali dan tidak membuat takut sang Karyawati SPBU itu, malah sang
Karyawati Santi itu menantang pemilik mobil Mitsubishi untuk melaporkan dia ke
pihak Pengawas/Manager SPBU, sambil berkata, “Laporkan saja. Itu kantor SPBU
dan ada orang kantor di dalam situ. Sok kali kau karena punya mobil”, ujar
Santi sambil terus ngoceh-ngoceh kecil di dekat pompa BBM jenis Premium.
Tanpa berlama-lama lagi pemilik mobil
Mitsubishi itu mendatangi kantor SPBU tetapi tidak ada yang dijumpai di dalam
kantor. Lalu pemilik mobil bertanya kepada pihak security SPBU dan bertanya
siapa Pengawas/Manager SPBU serta no HP nya. Dengan cepat pemilik mobil
langsung menekan nomor HP Pengawas/ Manager yang bernama AR dan melaporkan
kejadian yang baru saja terjadi menimpa dirinya pada saat mengisi BBM jenis
Premium di SPBU 24-282-686 Palas.
Dengan nada pelan diseberang telephone
selular, AR langsung menanggapi keluhan pemilik mobil dan meminta maaf atas
kejadian yang terjadi di SPBU yang diawasinya sambil berkata, “iyalah, nanti
kita krosschek dilapangan dan kita pertanyakan kepada karyawati yang
bersangkutan”, tandasnya.(*001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar