CV. MENARA RIAU

PENERBIT CV. MENARA RIAU |PENDIRI|Sam Abednego Simbolon|PENASEHAT AHLI| M.T.Simbolon, Jhonny Hanny Tompunu,S.Th, M.Pd.K | PEMBINA | DR(HC).Sofyan,SR, DR(HC).Agen Simbolon | PIMPINAN UMUM |W.J.S | PIMPINAN PERUSAHAAN | Sam Abednego.S. | PIMPINAN REDAKSI | Sam Abednego Simbolon | REDPEL | | SEKRETARIS |Dewi.M.P| PENASEHAT HUKUM | IMMANUEL NDOEN,SH,MA,M.TH | STAF AHLI |Dantes.S.| LITBAG | Erwin.F.N | IT |Bromy Liong Sinaga, Harmen Suhaimi Harahap | DISIGN GRAFIS | H.S.Hrp, Willy Andreas Pasaribu | BIRO PEKANBARU | | BIRO BENGKALIS | Erwin F. Nababan (Kepala), R.L.Tampubolon, j.saragih, Ronal.S (Duri)| BIRO ROHIL | Supardi (Kepala)| BIRO ROHUL | | BIRO KAMPAR | | BIRO SIAK | | BIRO PELALAWAN | | BIRO INHIL |Supeno| BIRO INHU | |

Jumat, 07 Maret 2014

TERJERAT KREDIT FIKTIF Rp. 35,2 MILIAR DIREKTUR PT. SARAS PERKASA BATAM DITUNTUT 15 TAHUN PENJARA

PEKAN BARU-MENARA RIAU

Jaksa Penuntut Umum [JPU] Dicky SH dari Kejaksaan Negeri [Kejari] Pekanbaru Pada sidang Rabu pekan lalu, menuntut terdakwa Arya Wijaya, selama 15 tahun penjara denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Pasalnya direktur PT Saras Perkasa Batam tersebut dinyatakan terbukti menerima take over kredit dari Bank Riau Kepri dan tidak mampu mengembalikannya, sebagaimana diatur dan diancam pasal 2 Undang-undang No. 31 tahun 1999, sebagaiana telah diubah dan ditambah dengan undang-undang No. 20 tahun 2001, jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, Tak hanya itu, terdakwa Arya Wijayaya, juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar RP 35,2 miliar subsider 8 tahun kurungan. Usai Jaksa membacakan amar tuntutannya, ketua majelis Hakim H Isnurul S Arief, menunda sidang sepekan mndatang, hingga Kamis 20/2]   dengan agenda pembacaan nota pembelaan dari terdakwa dan penasehat hukumnya.
 
Sebagaimana terungkap dipersidangan, awal petaka, dimana terdakwa mendirikan perusahaan PT Saras Perkasa Batam, dua hari setelah perusahaan berdiri dan disahkan, kemudian terdakwa mengajukan kredit ke Bank Riau Kepri Cabang Batam sebesar Rp 36 miliar untuk melanjutkan pembangunan satu unit mall dan 39 unit rumah toko [Ruko], namun karena mall dan ruko itu masih atas nama PT Karya Wira Wanatama [KWW], maka disepakati satu unit mall dan 39 unit Ruko, ditake over ke PT Saras Perkasa Batam, begitu juga kredit yang diajukan menjadi kredit beban dan tanggung jawab PT Saras Perkasa Batam dan disetujui sebesar Rp 35,2 miliar, kendati mendapat kredit sebesar itu, namun pembangunan mall dan ruko tidak dilanjutkan, bahkan terungkap, pembangunan itu sempat ditangani PT Nindia Karya, dan kondisi fisiknya sempat meningkat, namun karena kucuran dana tidak lancar, maka pembangunannya, terhenti hingga sekarang ini belumnya terkait kasus kredit fiktif PT Saras Perkasa Batam ini, Direktur Utama Bank Riau Kepri Drs H Zulkifli Thalib telah dijatuhi hukuman 4 [empat] tahun penjara dan kini putusan tersebut sudah berkekuatan hukum tetap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar