- Pemerintahan Kec.Pinggir, Kab.Bengkalis, Riau, Gelar Sosialisasi Dampak Kabut Asap.
- Camat Pinggir Melalui Sekretarisnya, Drs.H.Syamsul Bahari Msi, "Peristiwa Karhutla Tahun 2014 yang terparah dan terpanjang".
PINGGIR-MRo
Kabut
asap yang menyelimuti wilayah Kab.Bengkalis, khususnya di Kecamatan Pinggir
semakin hari semakin bertambah parah. Kondisi udara sudah mencapai level
berbahaya bagi kesehatan warga. Berbagai usaha sudah semaksimal mungkin
dilaksanakan oleh pihak-pihak petugas yang terkait dalam penanggulangan
kabut asap akibat Karhutla.
Seperti, Kamis(13/03), Pemerintahan Kecamatan Pinggir melaksanakan kegiatan sosialisasi dampak dan penanggulangan Karhutla, di Gedung Aula Kantor Desa Tasik Serai. Hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut Danramil 06 Mandau - Pinggir, Kapten Zaenuri, Kapospam, sejumlah pejabat RT/RW - Kadus se-Desa Tasik Serai, tokoh masyarakat, serta warga yang menamakan kelompoknya sebagai Masyarakat Peduli Api ( MPA ).
Camat Pinggir melalui sekretaris Kecamatan, Drs.H.Syamsul Bahari Msi, dalam kegiatan sosialisasi tersebut menyatakan, dampak dari Karhutla yang semarak sekarang ini, pemerintah telah merugi Triliunan Rupiah. Yang mana sekolah-sekolah diliburkan, penerbangan banyak yang tertunda, serta polusi udara di lingkungan menjadi tidak sehat dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Dari pada itu sangat dihimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Dan, kepada seluruh warga dan anak-anak agar mengurangi aktifitasnya di luar rumah, terang Sekcam Pinggir.
Sementara, Danramil 06 Mandau - Pinggir, Kapten Zaenuri, di sosialisasi tersebut menyatakan, Karhutla yang sekarang ini merupakan Bencana, pemerintah telah menetapkan hinggah sampai 26/03/2014, menjadi hari "Tanggap Asap". Sangat dibutuhkan sekali bantuan dari seluruh lapisan masyarakat untuk membantu penanganan terhadap Karhutla ini. Apabila masyarakat menemukan titik api, segeralah bergotong-royong untuk memadamkan api tersebut, dan secepatnya dilaporkan kepada petugas yang terkait. Dan yang terpenting, masyarakat jangan sampai terlibat dalam aksi pembakaran lahan, yang nantinya akan berurusan dengan Hukum, tegas Kapten Zaenuri.
Di akhir kegiatan sosialisasi, salah seorang anggota diklat Karhutla - Riau, Robinsin Tampubolon, pembentukan MPA akan diaktifkan kembali, diharapkan semua pihak yang terkait dapat memberikan bantuan serta dukungannya. Baik itu dukungan penyediaan peralatan yang lengkap, posko, ataupun bimbingan teknis terkait dengan Karhutla. Harapan kita, semoga di tahun-tahun kedepannya bencana Karhutla tidak ada lagi, khususnya di daerah Kecamatan Pinggir ini, ungkap Robinson. (sn / *001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar